Wednesday, June 20, 2007

Menanggapi penutupan TKI Informal

Jasa TKI or TKW kita sungguh besar dampaknya bagi Bangsa kita karena mereka menghasilkan Devisa negara terbesar kedua setelah non-migas pertahunnya, oleh karena hal ini mereka dijuluki "Pahlawan Devisa Negara" oleh Pak SBY, lalu di Negeri tercinta ini lapangan kerja kurang, pemerintah tidak mampu menyediakan lapangan kerja, pengusaha-pengusahanya 95% nyeleneh-nyeleneh saja maunya seperti gaji buruhnya murah, pake kontrak kerja menguntungkan pengusaha, cari karyawan tidak berprofesional, yaitu berdasarkan hubungan or kolusi,terus karyawan kantoran yang wanita maunya yang cantik kaya model yang bisanya cuman buka kancing baju sampai belahan dadanya kelihatan tapi otaknya ama dengan dengkulnya, akhirnya mereka yang sudah mengorbankan waktu dan jerih payah mereka untuk lulus kuliah mendapatkan gelar sarjana karena hanya "tidak menarik" atau tidak ada "hubungan khusus/keluarga" tersingkirkan dari dunia kerja di negeri ini. Itulah sebabnya tenaga-tenaga ahli kita yang lulusan sarjana justru banyak dipekerjakan di perusahaan di negeri orang.
Menurut data statistik Pendidikan di Indonesia mempunyai yang sampai S1 dan S2 hanya 6%,Diploma2 3%,lulus SLTP dan SMU 18% dan 73% adalah lulusan SD dan tidak lulus SD! Jadi dari 73% yang khususnya Wanitanya yang suaminya tidak mampu memenuhi kebutuhannya dan si Wanita yang tidak pernah berucap syukur atau suaminya yang brengsek yang bisanya judi dan mabuk2an dan tukang kawin hanya ada tiga pilihan untuk mereka bisa mendapatkan uang agar bisa mencukupi sandang,pangan,papan dan pendidikan keluarganya yaitu :

1. Membuka home Industri or Pedagang bagi yang tidak gengsian dan mampu.
2. Menjadi buruh or TKW baik didalam maupun di luar negeri.
3. Menjadi PSK or simpanan om2 pejabat dan pengusaha lainnya.

Yang sukses diluar itu adalah faktor 99% kerja keras 1% keberuntungan,tetapi yang 99% dibagi lagi setengahnya adalah penipu atau setengah lagi yang jujur.

Surat kabar Media Indonesia hari ini memberitakan bahwa Menakertrans mau tutup sektor Informal TKI or TKW, kalau kita kaji lagi seperti pilihan diatas apakah tepat pendapat Menakertrans? Sama seperti ketika ada seseorang yang apriori berbicara "Stop dulu aja pengiriman TKW soalnya sudah banyak masalah seperti kasus Ceriyati ini"
Entah darimana dasar dia mengeluarkan statement itu,yang jelas orang itu pasti ngga punya otak! Apa dia sanggup gaji pembantu dia minimal UMP saja , wong ada PRT kita yang kerja di rumah mewah seorang pengusaha aja gaji mereka hanya Rp. 300.000/bulan bahkan ada yang Rp, 150.000/bulan, buat nyekolahin anak dikampung aja kurang..., bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab atas hal ini,tetapi kita sebagai bangsa Indonesia lah yang bertanggung jawab untuk masa depan yang lebih baik untuk generasi yang berikutnya!

Kalau sektor informal TKW ditutup selain Prostitusi akan meningkat, pihak lain yang diuntungkan cuman satu kelompok yaitu "PENGUSAHA-PENGUSAHA TIKUS RAKUS" yang meminjam uang diluar negeri berupa Dollar,maka jika rupiah menguat sampai Rp, 8.500/US dollar rupiah maka cost operasional didalam negeri akan meninggi karena menggunakan rupiah! bayangkan jika rupiah melemah mis sampai Rp,10.000/US dollar cost mereka didalam negeri akan rendah. Lalu siapa yang dirugikan? yang dirugikan hanyalah rakyat kecil yang hanya ingin hidupnya cukup sandang,pangan,papan dan pendidikan untuk bisa menyekolahkan anak2nya untuk berguna bagi Bangsa dan Negara...,tetapi dibandingkan dengan mereka yang setiap hari kekenyangan yang bisa menyekolahkan anak-anaknya hanya untuk meneruskan usaha keluarganya sendiri dengan menekan rakyat kecil adalah "Rakyat kecil" yang sesungguhnya,dan rakyat kecil yang mempunyai impian dan harapan untuk masa depan bangsanya adalah "Bangsa besar Indonesia" yang sesungguhnya...

By : ANDY SHABET a/n "BANGSA INDONESIA"

No comments: